Kamis, 25 Juni 2009

Menikah Adalah Fitrah

BISMILLAH
Menikah adalah Fitrah manusia, menikah merupakan kebutuhan/fitrah setiap makhluk hidup, termasuk manusia,

Setiap makhluk diciptakan berpasang-pasangan. Dan didalam hati setiap manusia diberikan rasa cinta kepada lawan jenisnya. Dengan rasa cinta itu, mereka merasa tentram.

Jika ada seorang merasa bahwa menikah itu tidak perlu, sementara dia adalah orang yang sehat jasmani rohani (mohon maaf, termasuk tidak mengalami kekecewaan yang berat oleh urusan cinta) mungkin karena orang tersebut, telah memenuhi kebutuhan Fitrahnya itu dengan cara yang tidak benar, (pacaran, selingkuh, dll).

***********
Tulisan ini terinspirasi, kemaren siang ada seorang teman dalam sebuah perjalanan. Saya iseng bertanya "kapan anda menikah"?

Dia menjawab "saya tidak ingin menikah, saya ingin ketika pulang ke rumah, saya tinggal ganti baju, mandi, makan, lalu istirahat tidur. Saya tidak mau direpotkan dengan suatu keharusan mengurus orang lain." (orang lain : anak, suami/istri)

Suatu ungkapan yang sederhana, namun malam hari ini menjadi suatu yang amat mengganjal bagi saya, karena saya tahu persis, orang tersebut punya pacar, dan mereka berdua sudah dewasa. Secara finansial mereka, menurut pandangan saya sudah cukup mapan. Namun jawaban semacam itu sampai muncul.

*****
Betapa banyak wanita yang saat ini sedang kecewa, karena gagal menikah, dan ini bukan kegagalan mereka yang pertama, tetapi merupakan kegagalan yang kedua maupun ketika. Mereka baru menyadari bahwa menikah itu merupakan kebutuhan yang tidak dapat didustakan, ketika usia sudah diatas 35. Mereka sudah bosan dengan hubungan yang tidak memiliki rasa tanggung jawab, padahal mereka sudah bukan anak SMP SMA lagi.

Saat ini, betapa banyak wanita yang mengejar laki-laki untuk mendapatkan status bayinya memiliki nama "bapak", dan betapa kurang ajar laki-laki yang laridari tanggung jawab itu, dengan sejuta alasan, sementara dia dilahirkan oleh seorang wanita. Mungkin dia harus bertanya kepada Ibunya atau neneknya, betapa susah mereka membesarkannya bersama bapaknya, Dan akan lebih susah lagi, jika seorang ibu harus menjadi seorang Single Parent.

Saat ini betapa banyak pasangan yang sedang memperjuang Fitrahnya untuk dijalani/dinikmati dengan cara yang diridhoi, sementara orang tua, keluarga menolaknya dengan segala macam alasan. Perbedaan status sosial, kekayaan, golongan keluarga.

Tiga hal yang harus disegerakan:
  • Mayat yang sudah siap untuk dikuburkan
  • Sholat jika sudah Adzan
  • Seorang wanita dewasa, yang jika telah datang kepada mu seorang laki-laki yang agamanya kamu sukai (bukan status sosial, kekayaan, golongan keluarga yang kamu sukai)
Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar